Rabu, 27 Februari 2013

contoh essai


Rahasia Ujian Nasional
Oleh : Inggrid Dwi Lestari

Sebentar lagi siswa-siswi kelas XII akan menghadapi pertempuran akhir sekolah. Pertempuran yang dapat merusak jiwa dan dapat merusak generasi bangsa. Bagi mereka ini adalah suatu musibah sekaligus suatu tantangan besar untuk menentukan nasib kedepannya. Bisa atau tidak bisa mereka harus menghadapi pertempuran ini. Siswa-siswi hanya berharap rahasia umum dari Ujian Nasional bocor. Mungkinkah itu terjadi?
            Sudah menjadi rahasia umum bahwa kelulusan 100 persen menjadi target dan pengukur keberhasilan kinerja dinas pendidikan kabupaten/kota. Beberapa pengamat pendidikan mencatat upaya mencapai harapan itu di beberapa daerah dilakukan melalui proses yang tidak mendidik. Kejujuran pelaksanaan di sebagian daerah kenyataannya tidak dijunjung tinggi. Sebagian pendidik dan orang tua di beberapa daerah yang menyesalkannya. Pendidikan, yang mengikuti pengajaran guru, selama hampir tiga tahun dengan penerapan kedisiplinan, ketekunan, dan kejujuran, tiba-tiba menjadi tidak berarti di akhir masa pendidikan dan pengajaran.
Sekolah tidak lagi dianggap sebagai lembaga yang dapat dipercaya untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan, proses pendidikan yang ditempuh oleh siswa seolah-olah diabaikan
oleh pemerintah, perkembangan peserta didik selama bertahun-tahun,  secara tiba-tiba disamakan persepsinya hanya dalam waktu beberapa hari, dengan menggunakan soal yang dibuat oleh beberapa orang saja.  Pada akhirnya segala cara dilakukan untuk bisa lulus dalam UN, terkadang karena alasan ini pula dibenarkan cara-cara belaku curang, sebuah pembenaran, semangat yang sangat jauh sekali dari tujuan pendidikan yang sebenarnya.
            Jawaban yang beredar sebelum UN sudah menjadi rahasia umum, banyak media nasional yang mengabarkan mengenai kecurangan-kecurangan ini, lengkap dengan teknik-teknik yang digunakan nya, kecurangan ini bahkan di dukung oleh para pejabat di daerahnya masing-masing, mungkin karena faktor gengsi dari para pengambil kebijakan di daerah, adalah akan sangat memalukan apabila daerah nya memiliki banyak siswa yang tidak lulus UN,  kecurangan dan contek mencotek seolah-olah menjadi mata rantai pembenaran kesalahan demi sebuah kebijakan yang sebenarnya terlalu di paksakan.
Saat ini Ujian Nasional 20 paket masih dalam proses pematangan. penggunaan 20 paket soal itu bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas hasil UN. Dengan bertambah banyaknya jenis soal dalam UN, potensi tindak kecurangan akan semakin sempit. Pasalnya, masing-masing siswa akan mengerjakan soal berbeda karena umumnya setiap ruang ujian diisi oleh 20 peserta ujian. Kemungkinan hanya beberapa persen saja kunci jawaban Ujian Nasional bocor.
Dilema Ujian Nasional memang telah menimbulkan pro dan kontra. Disatu sisi semakin meningkatkan semangat para siswa untuk belajar, tapi di sisi lain semakin menghalalkan kecurangan. Semua pihak memiliki argumen masing-masing yang cukup bisa diterima. Pihak yang pro beralasan dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional, sedangkan pihak yang kontra beralasan dengan rasionalisasi pengabaian proses 3 tahun lewat ujian yang hanya beberapa hari. Demo pun terjadi dimana-mana. 
Klimaksnya, akibat dari Ujian Nasional banyak siswa-siswi mengalami stress bahkan ada siswa yang bertindak nekat melakukan bunuh diri karena tidak berhasil lulus dalam Ujian Nasional. Lucunya, ada siswa yang sudah diterima di salah satu Perguruan Tinggi Negeri ternama di Indonesia tidak lulus dalam salah satu mata pelajaran Ujian Nasional.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...